Gunting rambut merupakan salah satu praktik yang sering dilakukan oleh banyak orang untuk merapikan penampilan mereka. Namun, di balik kegiatan yang terlihat sederhana ini, terdapat prosedur keamanan dan kesehatan yang wajib dipatuhi demi mencegah terjadinya risiko cedera atau infeksi.
Menurut ahli kesehatan, prosedur keamanan dan kesehatan dalam praktik gunting rambut sangat penting untuk diperhatikan guna melindungi kesehatan dan keselamatan pelanggan maupun pengguna layanan. Dr. Mawar, seorang dokter spesialis dermatologi, menyatakan bahwa penggunaan alat-alat yang tidak steril dan prosedur yang tidak benar dapat menyebabkan infeksi kulit atau penyebaran penyakit menular seperti kutu rambut.
Salah satu prosedur keamanan yang wajib dipatuhi dalam praktik gunting rambut adalah penggunaan alat-alat yang steril. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), alat-alat seperti gunting, sisir, dan pisau cukur harus selalu dibersihkan dan disterilkan sebelum digunakan untuk setiap pelanggan guna mencegah penularan penyakit.
Selain itu, prosedur keamanan lain yang perlu diperhatikan adalah penggunaan sarung tangan oleh para penata rambut. Menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 889/Menkes/SK/VII/2002, penggunaan sarung tangan wajib dilakukan untuk mencegah kontaminasi antara penata rambut dan pelanggan serta melindungi kedua belah pihak dari risiko infeksi.
Selain prosedur keamanan, prosedur kesehatan juga harus diperhatikan dalam praktik gunting rambut. Dr. Bunga, seorang dokter spesialis kesehatan masyarakat, menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kerja dan mengikuti protokol kesehatan seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan layanan gunting rambut.
Dengan mematuhi prosedur keamanan dan kesehatan yang telah ditetapkan, praktik gunting rambut dapat dilakukan dengan aman dan nyaman bagi semua pihak yang terlibat. Sebagai konsumen, penting bagi kita untuk memastikan bahwa tempat gunting rambut yang kita kunjungi mematuhi standar keamanan dan kesehatan yang berlaku guna menghindari risiko cedera dan infeksi yang tidak diinginkan.